Selasa, 25 Juni 2013

Antara Media Sosial, Lingkungan dan Pertamax

Dua minggu belakangan ini santer terdengar di portal berita ataupun di sosial media kabar menyedihkan tentang seekor harimau betina bernama Melanie kondisinya sangat menyedihkan di Kebun Binatang Surabaya, tak terlihat sosok menakutkan dari sang predator yang puncaki piramida makanan. Yang terlihat seperti kucing besar yang kurus. Si Raja Hutan ini terlantar karena diabaikan pengurusnya. Menyedihkan     


Seminggu lalu banjir rob menggenangi kawasan Gunung Sahari dan sekitarnya,sebagian kendaraan yang melintas di jalan tersebut banyak yang mogok akibat tingginya genangan rob. Tak terhitung berapa kerugian materil dan imateril dari bencana banjir tersebut


Dari dua kisah diatas ada benang merah yang, yaitu kesadaran kita terhadap lingkungan sekitar masih rendah. Menurut wikipedia lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Manusia dan lingkungan adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Bila ekosistem flora dirusak sudah pasti akan berdampak pada kehidupan manusia banyak contohnya seperti banjir, longsor dan lainnya. Sudah seharusnya simbiosis mutualisme antara manusia, hewan dan tanaman. Hewan sebagai ciptaan Tuhan pun perlu dirawat dan dipelihara dengan baik oleh manusia. Hingga kasus Melanie si Harimau dari KBS tak perlu terjadi.

Banyak orang yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, tapi pertanyaannya sudah berapa orang yang aktif merawat lingkungan sekitar. Sebenarnya untuk menjaga lingkungan kita tak perlu menjadi Superman yang miliki kekuatan super. Karena semua orang bisa berkewajiban untuk merawat lingkungan. Contoh kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, membuat lubang biopori disekitar rumah atau bersama komunitas menanam pohon mangrove di pesisir pantai atau juga cerdas memilih bahan bakar yang ramah lingkungan
  


Bahan bakar yang ramah lingkungan adalah Pertamax, membeli Pertamax adalah tindakan nyata bagi para pengguna kendaraan bermotor yang peduli pada lingkungan. Kenapa @PertamaxIND ? Karena Pertamax bebas dari timbal dan beroktan tinggi sehingga hasilkan pembakaran yang sempurna, lebih bertenaga, rendah emisi hingga menghemat pemakaian bahan bakar. Pertamax ini juga termasuk bensin non subsidi hingga tak gerus APBN negara. Hingga dana APBN dapat dialokasikan untuk pendidikan, kesehatan bagi orang yang tak mampu.        

Banyak orang yang tak menyadari bahwa banyak manfaat yang diberikan oleh produk asli Indonesia. Istilah tak kenal maka tak sayang mungkin berlaku disini. Terbiasa konsumsi bensin bila ditilik dari segi harga pasti sudah berbeda. Tapi dibalik ada harga yang berbeda pasti ada kualitas terbaik didalamnya. Tugas kita sebagai anak bangsa untuk mensosialisasikannya. Mulai dari lingkup terkecil seperti keluarga inti dengan menyarankan agar gunakan Pertamax untuk bahan bakar sehari hari atau dengan kirim testimoni gunakan pertamax di social media dengan cara tak langsung mengenalkan manfaat Pertamax. 

Dengan mengajak ayah, ibu, om, tante, sepupu, keponakan saudara. teman sekolah, teman kerja, teman nongkrong, teman galau (cukup kebanyakan) untuk konsumsi Pertamax secara tak langsung juga kita mengajak mereka untuk mencintai lingkungan karena Pertamax adalah bahan bakar ramah lingkungan dan lebih hemat penggunaan bahan bakarnya

Jadi apa lagi yang kamu tunggu ? Ingin cintai lingkungan? Ya beli Pertamax ajaaaa   


Yuuk follow @PertamaxIND karena sering bagi bagi hadiah setiap minggunya #apaidemu