Minggu, 08 September 2013

Indonesia Baru untuk Pertamax: Semangat Baru untuk Masa Depan Kelak

Emas hitam menduduki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi sebuah Negara. Hampir  60  negara berkembang di penjuru dunia mengantungkan perekonomian nya  di sektor migas. Emas hitam sebutan lain dari minyak dan gas bumi ini selain bisa memajukan perekonomian suatu negara tak jarang juga bisa membuat negara hancur karena perang saudara karena perebutkan minyak bumi seperti negara Timur Tengah. Kehadirannya bagai dua sisi mata uang mampu berikan sejuta manfaat atau mudharat. 




Minyak bumi termasuk sumber energi yang tak terbarukan  karena memerlukan proses jutaan tahun untuk endapkan fosil hingga hasilkan sumber minyak bumi yang baru. Meski termasuk energi fosil yang tak terbarukan konsumsi energi minyak bumi semakin hari semakin bertambah. Indonesia termasuk paling boros menggunakan energi. Menurut Data Statistical Review of World Energy 2013  negara Indonesia termasuk urutan ke 14 dalam konsumsi energi. Pada tahun 2012 menurut data BP tersebut konsumsi minyak Indonesia sudah mencapai 1.56 juta per barel per hari. Sehingga mau tak mau untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri kita mesti impor minyak bumi dari luar. Miris

Padahal minyak bumi yang sekarang kita konsumsi seyogyanya adalah milik anak cucu kita di masa depan. Bukan warisan orang tua yang kita bisa habiskan seketika. Perlu adanya gerakan kesadaran bijak mengkonsumsi minyak bumi. Sebenarnya ada dua cara untuk menekan laju pertumbuhan konsumsi minyak bumi, yaitu mengembangkan energi alternatif dan menggunakan minyak bumi yang ramah lingkungan serta efisien dalam pemakaian. 


Maksimalkan cahaya matahari, listrik, air laut dan angin menjadi energi terus dikembangkan oleh para peneliti. Energi alternatif membutuhkan perawatan yang cukup rumit,  edukasi waktu yang cukup lama agar masyarakat ikut serta menggunakannya. Hal ini menjadi penyebab kenapa energi alternatif seperti berjalan di tempat di negera Indonesia. Cara yang kedua adalah bijaksana menggunakan energi yang efisien dalam pemakaian. Salah satunya dengan memilih Pertamax sebagai bahan bakar untuk kendaraan seperti motor, mobil atau bis . 

Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir bila gunakan Pertamax konsumsi bahan bakar bisa lebih irit 20-30% dibanding dengan menggunakan bahan bakar premium. Karena dengan gunakan pertamax dengan oktan 92 membuat mesin kendaraan menjadi prima dan terawat karena tarikan mesin jauh lebih cepat karena pembakaran sempurna dan tak tinggalkan sisa di mesin kendaraan.


Selain lebih irit, Pertamax juga ramah lingkungan karena emisi gas buang kendaraan jauh lebih kecil dibanding dengan kendaraan yang gunakan bahan bakar premium. Tak mau kan wariskan pada anak cucu kelak lingkungan dengan polusi. Bila masyarakat terpapar polusi udara dalam jangka waktu yang lama akan timbulkan efek negatif infeksi saluran pernafasan (ISPA), kanker paru paru sampai kematian. Apa ini yang akan diwarikan kepada anak cucu kelak. Mengerikan




Berbeda jauh dengan Pertamax meski disparitas harga lebih murah premium ini miliki oktan rendah. Meski lebih murah namun terkadang mayoritas masyarakat lupa istilah "ada rupa ada harga". Mereka dengan enjoynya menggunakan premium tanpa memikirkan dampaknya pada pembakaran. 

Timbunan kerak pada ruang bakar akan menyebabkan piston bekerja dengan tidak normal yang makin lama membuat kinerja mesin tidak stabil. Dampak fatalnya mesin mobil akan mengalami kerusakan. Ujung ujungnya selain biaya perawatan pada kendaraan jauh lebih mahal serta kerugian waktu dan tenaga ke bengkel menjadi terbuang cuma cuma hal ini biasa terjadi karena salah memilih bahan bakar bukan Pertamax.

Padahal mayoritas mesin mobil dan motor sudah menggunakan teknologi canggih yang mewajibkan penggunaan BBM sesuai dengan bahan bakar beroktan diatas 90.

Bayangkan ... pada tahun 2013 diperkirakan akan capai 31 juta kiloliter. Terbayang berapa besaran subsidi yang harus ditanggung pemerintah. Padahal bila subsidi dialihkan ke sektor pendidikan. Berapa juta anak Indonesia yang bisa mengeyam sekolah gratis. Masa depan bangsa terletak di punggung anak muda sudah seharusnya kita prioritaskan kebutuhan mereka. Karena pendidikan adalah kunci keberhasilan masa depan negara. Oleh karena itu kita perlu semangat baru untuk Indonesia yang Baru

Jangan menunggu energi bumi habis baru kita tersadar waktu kita sudah terlambat. Kita perlu gerakkan dengan semangat Indonesia Baru untuk Pertamax. Semangat Baru untuk masa depan anak cucu kita kelak.
Indonesia Baru untuk bahan bakar yang ramah lingkungan agar wariskan lingkungan yang sehat dan kondusif bagi perkembangan anak cucu kelak. 

Kita hidup hanya sekali sudah saatnya kita berani mengubah kebiasaan  agar kehidupan menjadi lebih baik. Termasuk kebiasaan konsumsi bahan bakar. Pilih Pertamax sebagai bahan bakar anda. Secara tak langsung anda mewarisi kehidupan yang lebih baik untuk masa depan anak cucu kelak  

Indonesia Baru untuk Pertamax